Setengah Hati *20 Januari 2014*

Setengah hati dengan apa yang terjadi di hari tadi.
Tidur pagi dan akhirnya kesiangan bangun sekitar jam 11.30 ngumpulin nyawa sampai jam 12.00 mandi sholat dan cek hp. ternyata bener banyak sms dari si dyaz. memank hari ini rencana akan membayar uang kampus uang SPP tetap dan saya harus bayar bareng dia. karna uang ada di dia . alias saya masih hutang uang dyaz.


Sedih, memank sedih sebelum ketemu dyaz saya ketemuan dulu dengan wahyu salah satu staff AEC atau di organisasi yang saya sebagai ketua. kemaren dia chat lewat facebook ingin ketemu dan cerita. pikiran saya membaca apa yang dia inginkan . pasti berubungan dengan AEC . dan akhirnya benar dia pengen fakum di AEC dan minta izin dengan saya dahulu. Okhe saya tidak apa-apa tapi hati dan pikiran saya yang tidak setuju. semua mempunyai masalah kecil besar sedikit banyak. tapi hal ini membuat masalah baru di diri saya.

Simple tetapi sangat berpengaruh dengan pikiran saya. selalu memikirkan dengan hal-hal yang ada didepan. tentang event AEC tentang kuliah dan saya harus lamar kerja part-time. apapun yang terjadi harus bertahan. mungkin ini cobaan yang di persiapkan Tuhan agar saya dapat merasakan hidup yang lebih keras lagi.

Jujur, Menangis dan Bingung. Tapi semua itu gak pernah q pedulikan . sekarang yang harus saya lakukan adalah mencari hal yang bisa menyelesaikan beberapa beban yang saya punya SOLUSI itu yang penting . bukan orang-orang yang ingin memberikan semua tanggung jawab terhadap saya.

Rapat Pima-Posma di hadiri hanya 5 orang manusia. saya bersyukur masih ada beberapa orang yang memang peduli dan bersedia dengan organisasi yang saya pimpin. menghasilkan proposal dan konsep acara yang baik. terimakasih teman.

pulang dan menyapa teman kontrakan . saya sekarang lagi di tempat kontrakan teman saya ahid argun dan wawan (pulkam) . Jujur, saya malu masih numpang internet dan tidur disini padahal ada kamar di kos-kosan. saya hanya takut sendirian dengan keadaan saya seperti ini. semoga apa yang saya alami ini memberikan pelajaran penting untuk kedepannya.

Salam Saya, Alvin Dwi Putra